
SEBERAPA KUAT PUNGGUNGKU
Bukan pilihanku juga untuk aku lahir pertama dari keluarga kecil orang tuaku waktu itu. Tetapi tak pernah juga aku menyalahkan kenapa aku menjadi yang pertama dalam urutan generasi keluargaku. Yah....aku menjadi pertama, diikuti 3 jagoan yang berturut-turut berselang 1,5 tahun, 2 tahun dan 4 tahun.
Sepanjang perjalanan hidup, entah karena naluri atau perlakuan lingkungan, aku harus menjadi pelindung dan panutan bagi keluargaku, seperti Aisyah r.ah dan Srikandi, menjadi cahaya dalam kehidupan yang penuh hidayah, begitu Bapak dulu mendoakanku.
Seiring perjalanan usia, samudra kehidupan, liku-liku dunia yang penuh tantangan,hambatan,cobaan tapi sekaligus asa dan impian, tidak terjadi pergeseran peranku sebagai yang pertama ada. Beban demi beban dan permasalahan yang sebenarnya tak hendak mereka letakkan di punggungku, tetap saja secara naluri dan panggilan nurani kutanggung. Berbekal kepedulian, rasa tanggung jawab dan kasih sayang, beban itu kuletakkan di punggungku dengan keikhhlasan. Terkadang aku masih bisa berjalan tegak, langkah cepat dansembari bersiul menanggung beban di punggungku. Tapi tak jarang aku harus terseok, membungkuk,berpeluh bahkan berderai air mata ketika kurasakan bebanku begitu memberati punggung. Apalagi tatkala seseorang yang kupercaya menggenggam tanganku, membantu menegakkan punggungku, tiba-tiba berbalik menikamku dan meninggalkan aku dalam keadaan terluka parah.
Sekali lagi, menjadi pertama bukanlah pilihanku. Tapi aku yakin, Allah Tuhanku yang Maha Segalanya telah memilihkan aku yang terbaik. Aku yakin, Allah tidak akan memberiku beban di punggungku di luar batas kemampuanku. Aku yakin itu...
Jadi Seberapa kuat punggungku? Adalah sekuat keyakinanku bahwa Allah akan ada selalu bersamaku...Amiiin.
In My office, March, 19th, 2010. 03:21 PM
Bukan pilihanku juga untuk aku lahir pertama dari keluarga kecil orang tuaku waktu itu. Tetapi tak pernah juga aku menyalahkan kenapa aku menjadi yang pertama dalam urutan generasi keluargaku. Yah....aku menjadi pertama, diikuti 3 jagoan yang berturut-turut berselang 1,5 tahun, 2 tahun dan 4 tahun.
Sepanjang perjalanan hidup, entah karena naluri atau perlakuan lingkungan, aku harus menjadi pelindung dan panutan bagi keluargaku, seperti Aisyah r.ah dan Srikandi, menjadi cahaya dalam kehidupan yang penuh hidayah, begitu Bapak dulu mendoakanku.
Seiring perjalanan usia, samudra kehidupan, liku-liku dunia yang penuh tantangan,hambatan,cobaan tapi sekaligus asa dan impian, tidak terjadi pergeseran peranku sebagai yang pertama ada. Beban demi beban dan permasalahan yang sebenarnya tak hendak mereka letakkan di punggungku, tetap saja secara naluri dan panggilan nurani kutanggung. Berbekal kepedulian, rasa tanggung jawab dan kasih sayang, beban itu kuletakkan di punggungku dengan keikhhlasan. Terkadang aku masih bisa berjalan tegak, langkah cepat dansembari bersiul menanggung beban di punggungku. Tapi tak jarang aku harus terseok, membungkuk,berpeluh bahkan berderai air mata ketika kurasakan bebanku begitu memberati punggung. Apalagi tatkala seseorang yang kupercaya menggenggam tanganku, membantu menegakkan punggungku, tiba-tiba berbalik menikamku dan meninggalkan aku dalam keadaan terluka parah.
Sekali lagi, menjadi pertama bukanlah pilihanku. Tapi aku yakin, Allah Tuhanku yang Maha Segalanya telah memilihkan aku yang terbaik. Aku yakin, Allah tidak akan memberiku beban di punggungku di luar batas kemampuanku. Aku yakin itu...
Jadi Seberapa kuat punggungku? Adalah sekuat keyakinanku bahwa Allah akan ada selalu bersamaku...Amiiin.
In My office, March, 19th, 2010. 03:21 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar