Minggu, 21 Maret 2010

DOA PAGI KU















Ya Allah ........
Telah kuterima amanah ini
Namun bila amanah ini
tampak sebagai harta benda duniawi
maka buta kan lah mataku
bila terdengar sebagai bisikan kekuasaan
maka tuli kan lah telingaku
bila menuntunku pada gunjingan fitnah dan hasut
maka bisu kan lah mulutku
bila menggerakkan tangan dan kaki ku
untuk mengambil yang bukan haq
maka lumpuhkan lah keduanya

Sesungguhnya,
hanya kepada Mu lah kami mohon petunjuk
Tunjuk kan lah yang haq itu haq
dan berikanlah kami kekuatan untuk teguh menjalaninya
Tunjukkanlah yang bathil itu bathil
dan berikanlah kami kekuatan iman untuk menghindarinya

Ridhoilah langkah kami
Teguh kan lah iman kami

Ijinkan kami untuk memulainya
dengan 'Bismillahi tawakaltu Alallahu..
Laa khaula wa laa quwwata illa billahil 'ali yil adziiim....'





Jumat, 19 Maret 2010

Seberapa Kuat Punggungku


SEBERAPA KUAT PUNGGUNGKU


Bukan pilihanku juga untuk aku lahir pertama dari keluarga kecil orang tuaku waktu itu. Tetapi tak pernah juga aku menyalahkan kenapa aku menjadi yang pertama dalam urutan generasi keluargaku. Yah....aku menjadi pertama, diikuti 3 jagoan yang berturut-turut berselang 1,5 tahun, 2 tahun dan 4 tahun.
Sepanjang perjalanan hidup, entah karena naluri atau perlakuan lingkungan, aku harus menjadi pelindung dan panutan bagi keluargaku, seperti Aisyah r.ah dan Srikandi, menjadi cahaya dalam kehidupan yang penuh hidayah, begitu Bapak dulu mendoakanku.
Seiring perjalanan usia, samudra kehidupan, liku-liku dunia yang penuh tantangan,hambatan,cobaan tapi sekaligus asa dan impian, tidak terjadi pergeseran peranku sebagai yang pertama ada. Beban demi beban dan permasalahan yang sebenarnya tak hendak mereka letakkan di punggungku, tetap saja secara naluri dan panggilan nurani kutanggung. Berbekal kepedulian, rasa tanggung jawab dan kasih sayang, beban itu kuletakkan di punggungku dengan keikhhlasan. Terkadang aku masih bisa berjalan tegak, langkah cepat dansembari bersiul menanggung beban di punggungku. Tapi tak jarang aku harus terseok, membungkuk,berpeluh bahkan berderai air mata ketika kurasakan bebanku begitu memberati punggung. Apalagi tatkala seseorang yang kupercaya menggenggam tanganku, membantu menegakkan punggungku, tiba-tiba berbalik menikamku dan meninggalkan aku dalam keadaan terluka parah.
Sekali lagi, menjadi pertama bukanlah pilihanku. Tapi aku yakin, Allah Tuhanku yang Maha Segalanya telah memilihkan aku yang terbaik. Aku yakin, Allah tidak akan memberiku beban di punggungku di luar batas kemampuanku. Aku yakin itu...
Jadi Seberapa kuat punggungku? Adalah sekuat keyakinanku bahwa Allah akan ada selalu bersamaku...Amiiin.

In My office, March, 19th, 2010. 03:21 PM